Rabu, 16 Maret 2011

ayoo belajar theory gestalt part 7


E. PATOLOGI
Landasan dan proses konseling Gestalt
a. Prinsip kekinian
b. Prinsip I and you
c. Menggunakan kata aku

ayoo belajar theory gestalt part 6


D. Landasan Filosofik (Filsafat Ilmu)
Telaah filosofik psikologi Gestalt dapat didekati dengan fenomenologi. Kohler dan Koffka bersama Wertheimer menggunakan fenomenologi sebagai metode untuk menganalisis gejala psikologis. Fenomenologi adalah deskripsi tentang data (secara harafiah disebut the givens:yang diberi) tentang pengalaman langsung). Fenomenologi berusaha memahami dan bukan menerangkan gejala-gejala. Van Kaam merumuskannya sebagai metode dalam psikologi yang berusaha untuk menyingkapkan dan menjelaskan gejala-gejala tingkah laku sebagaimana gejala-gejala tingkah laku tersebut mengungkapkan dirinya secara langsung dalam pengalaman. Fenomenologi kadang-kadang dipandang sebagai suatu metode pelengkap untuk setiap ilmu pengetahuan, karena ilmu pengetahuan mulai dengan mengamati apa yang dialami secara langsung.
Fenomenologi sebagaimana terdapat dalam karya para psikolog Gestaltdan Erwin Starus, pertama kali telah dipakai untuk meneliti gejala-gejala dari proses-proses psikologis seperti persepsi, belajar, ingatan, pikiran, dan perasaan, tetapi tidak digunakan untk meneliti kepribadian. Sebaliknya, psikologi eksistensial telah menggunakan fenomenologi untuk menjelaskan gejala-gejala yang kerapkali dipandang sebagai wilayah bidang kepribadian. Psikologi eksistensial dapat dirumuskan sebagai ilmu pengetahuan empiris tentang eksistensi manusia yang menggunakan metode analisis fenomenologis.

ayoo belajar theory gestalt part 5


C. Prinsip Dasar Gestalt
1. Fokus interaksi manusia – lingkungan disebut lapangan perseptual. Karakter utama lapangan perseptual adalah organisasi, yang memiliki kecenderungan alami untuk distrukturkan sebagai figur dan latar
2. Isomorfisme: menghubungkan bidang perseptual dengan bidang otak; aktivitas otak yang mengantarai proses-proses perseptual

ayoo belajar theory gestalt part 4


3. Kurt Koffka
Kurt Koffka lahir pada tanggal 18 Maret 1886 di Berlin. Dia juga mendapat gelar Ph.D dari University of Berlin pada tahun 1909 dan juga menjadi asisten di Frankurt. Pada tahun 1911, Koffka pergi ke University of Gressen, dan mengajar di sana sampai tahun 1927. ketik disana, dia menulis buku “ Growth of The Main: An Introduction to Child Psychology”(1912). Pada tahun 1922, dia menulis sebuah artikel untuk psychological Bulletin yang memperkenalkan program Gestalt kepada pembaca Amerika Serikat. Tahun 1927, Koffka meninggalkan Amerika Serikat untuk mengajar di Smith College dan mempublikasikan “Principles of Gestalt Psychology”pada tahu 1936. Koffka meninggal pada tahun 1941

ayoo belajar theory gestalt part 3


2. Wolfgang Kohler (1887 – 1967)
Wolfgang Kohler lahir pada tanggal 21 Januari 1887, di Re val, Estonia. Dia menerima gelar Ph.D pada tahun 1908 dari university of Berlin. Kemudian menjadi asisten di institute Psikologi Frankurt yang mempertemukannya dengan Max Wertheimer. Tah 1913 mendapat tugas belajar ke Antrhopoid Station , Tenerife di kepulauan Canary, dan tinggal di sana sampai tahun 1920.pada tahun 1917, ia menulis buku palin terkenalnya Intelegenzprufungen an Menschenaffenyang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1925 dengan judul Te Mentality of Apespada taun 1922. Kohlermenjadi ketua dan direktur laboratrium psikologi di University of Belin dan tinggal disana sampai ensiun. Kohler meninnggal pada tanggal 11 Juni 1967 di New Hampshire.
l  Pembelajaran pembedaan (discrimination learning) dan pemecahan masalah
l  Menerapkan interpretasi Gestalt dalam penciptaan hubungan antara stimuli
l  Simpanse (nama: Sultan) menggunakan strategi pengilhaman (insight) dalam menyelesaikan tugas teka-teki daripada hanya bergantungpada pembelajaran coba salah (trial & error)           

ayoo belajar theory gestalt part 2


B. Tokoh Gestalt
1. Max Wertheimer (1880-1943)
Belajar pada Kuelpe, seorang tokoh aliran Wuerzburg. Bersama-sama dengan Wolfgang Koehler (1887-1967) dan Kurt Koffka (1887-1941) melakukan eksperimen yang akhirnya menelurkan ide Gestalt. Tahun 1910 ia mengajar di Univeristy of Frankfurt bersama-sama dnegan Koehler dan Koffka yang saat itu sudah menjadi asisten di sana.
Konsep pentingnya : phi phenomenon (bergeraknya obyek statis menjadi rangkaian gerakan yang dinamis setelah dimunculkan dalam waktu singkat dan dengan demikian memungkinkan manusia melakukan interpretasi).
Dengan konsep ini, Wertheimer menunjuk pada proses interpretasi dari sensasi obyektif yang kita terima. Proses ini terjadi di otak dan sama sekali bukan proses fisik, tetapi proses mental
Dengan pernyataan ini ia menentang pendapat Wundt yang menunjuk pada proses fisik sebagai penjelasan phi phenomenon.
Interaksi antara individu dan lingkungan disebut sebagai perceptual field. Setiap perceptual field memiliki organisasi, yang cenderung dipersepsikan oleh manusia sebagai figure and ground. Oleh karena itu kemampuan persepsi ini merupakan fungsi bawaan manusia, bukan skill yang dipelajari. Pengorganisasian ini mempengaruhi makna yang dibentuk.
Prinsip-prinsip pengorganisasian:
  Principle of Proximity: Organisasi berdasarkan kedekatan elemen
  Principle of Similarity: Organisasi berdasarkan kesamaan elemen
  Principle of Objective Set: Organisasi berdasarkan mental set yang sudah terbentuk
sebelumnya
  Principle of Continuity: Organisasi berdasarkan kesinambungan pola
  Principle of Closure/ Principle of Good Form: Organisasi berdasarkan “bentuk yang
sempurna”
  Principle of Figure and Ground: Organisasi berdasarkan persepsi terhadap bentuk yang
Lebih menonjol dan dianggap sebagai “figure”. Dimensi penting dalam persepsi figur
dan obyek adalah hubungan antara bagian dan figure, bukan karakteristik dari bagian itu
sendiri. Meskipun aspek bagian berubah, asalkan hubungan bagian-figure tetap, persepsi
akan tetap. Contoh : perubahan nada tidak akan merubah persepsi tentang melodi.
  Principle of Isomorphism: Organisasi berdasarkan konteks.