ayoo belajar adlerian part 10

Reorientasi

            Terapis Adlerian mencoba melakukan reorientasi pada gaya hidup kliennya. Mereka akan mengidentifikasi pola pikir kliennya, perasaan mereka, dan bagaimana cara mereka bertindak. Diharapkan mereka dapat mengganti gaya hidup lama dengan yang baru, dengan tujuan yang lebih realistis, tersistematisasi, punya orientasi hidup baru, dan menjadi lebih aktif untuk meraih tujuannya.

            Klien secara aktif mencoba memutuskan apa saja perilaku dan sikap hidup yang harus ia pakai untuk mencapai tujuan hidupnya. Untuk hal ini, ada beberapa teknik yang dipakai terapis:

• Menanyakan pertanyaan. Sebagai awal teknik ini, biasanya terapis berkata, “ Apa yang berbeda dalam hidup kamu jika kamu berada dalam keadaan baik dan sejahtera?” Pertanyaan ini memancing klien untuk mengetahui seberapa besar keinginan dirinya berubah menjadi lebih baik. Kemungkinan klien akan menjawab, “Aku ingin mempunyai suami yang tidak terlalu banyak mengeluh dan menerimaku apa adanya” atau “ Aku akan berhenti dari pekerjaanku yang sekarang dan memulai usaha wiraswasta”
• Berpura-pura jika. Kadangkala, klien mengatakan, mereka dapat melakukan hal yang baik dan bagus jika mereka mempunyai kualitas tertentu atau persyaratan tertentu yang baik pula. Karena itulah, biasanya Adler mengajak kliennya untuk berandai-andai bahwa mereka telah mempunyai kualitas dan persyaratan tertentu tersebut. Mereka juga diajak untuk bermian peran seandainya mereka menjadi sosok orang yang mereka inginkan. Teknik ini didasarkan pada asumsi bahwa klien akan menjadi orang yang lebih baik jika ia mau pelan-pelan menerima pengandaian itu dan berusaha berubah mempunyai kualitas dan kriteria itu hingga akhirnya perilakunya berubah menjadi lebih baik.
• Intensi paradoks. Teknik ini digunakan terapis ketika ia mendorong kliennya menunjukkan dan melakukan perilaku klien yang ingin dihindari dan diperbaiki kliennya. Klien yang mengalami sulit tidur misalnya, disuruh untuk tidak lagi berusaha tidur tetapi disuruh menjaga matanya agar tetap terjaga sepanjang malam. Hal ini diharapkan dapat membuat kliennya dapat mengatasi sikap yang menurut mereka negatif (klien yang disuruh menjaga matanya sepanjang malam lama kelamaan akan kelelahan juga dan mulai mengantuk, merasakan nyamannya tidur, dan penyakit sulit tidurnya lama-lama akan hilang).
• Meludah di mangkok sup klien. Teknik ini digunakan untuk membuat klien sadar bahwa tindakannya itu salah dan harus diperbaiki. Perilaku klien pelan-pelan dihilangkan dengan cara menghapus reward yang ia dapatkan dari perilaku itu. Misalkan, seorang klien yang suka marah-marah ke anak buahnya hingga membuat anak buahnya merasa ketakutan (ketakutan dianggap sebagai reward oleh klien dari perilaku marah-marahnya), boleh melanjutkan perilakunya marah-marah pada anak buahnya. Namun, anak buahnya tidak boleh takut melainkan bersikap tenang dan terus melanjutkan pekerjaan seperti biasa dengan baik. Akhirnya, teknik ini diumpamakan seperti semangkuk sup yang biasa dimakan dan rasanya enak, setelah diludahi bentuknya tetap sama yaitu sup tetapi rasanya akan beda.
• Catching oneself. Teknik ini mengajak klien lebih menyadari tingkah laku destruktifnya dan mengubahnya menjadi perilaku yang lebih baik. Misal, ada seorang klien yang ketika marah-marah biasa membanting benda-benda yang ada di sekitarnya. Pada terapi ini, jika seorang klien sudah merasa marah dan ingin membanting, ia harus berhenti sejenak, diam, tidak melakukan apapun, dan mempertimbangkan ekspresi kemarahan yang lain yang tidak bersifat destruktif (mungkin, kemarahannya bisa diekspresikan dengan berteriak sekencang-kencangnya).

Menekan tombol. Teknik ini mendorong klien untuk menyadari bahwa ia mempunyai pilihan dalam merespon atau bereaksi terhadap stimulus yang datang padanya. Misal, ketika klien sedang merasakan patah hati, ia disuruh memilih (diumpamakan dengan menekan tombol pilihan perilaku) apa yang seharusnya ia lakukan? Ada berbagai pilihan disini, ingin memilih yang negatif (mabuk2an, melakukan tindakan anarkis) atau ingin memilih yang positif ( tetap tersenyum dan berusaha mencari pasangan hidup lain yang lebih baik