Rabu, 16 Maret 2011

ayoo belajar theory gestalt part 2


B. Tokoh Gestalt
1. Max Wertheimer (1880-1943)
Belajar pada Kuelpe, seorang tokoh aliran Wuerzburg. Bersama-sama dengan Wolfgang Koehler (1887-1967) dan Kurt Koffka (1887-1941) melakukan eksperimen yang akhirnya menelurkan ide Gestalt. Tahun 1910 ia mengajar di Univeristy of Frankfurt bersama-sama dnegan Koehler dan Koffka yang saat itu sudah menjadi asisten di sana.
Konsep pentingnya : phi phenomenon (bergeraknya obyek statis menjadi rangkaian gerakan yang dinamis setelah dimunculkan dalam waktu singkat dan dengan demikian memungkinkan manusia melakukan interpretasi).
Dengan konsep ini, Wertheimer menunjuk pada proses interpretasi dari sensasi obyektif yang kita terima. Proses ini terjadi di otak dan sama sekali bukan proses fisik, tetapi proses mental
Dengan pernyataan ini ia menentang pendapat Wundt yang menunjuk pada proses fisik sebagai penjelasan phi phenomenon.
Interaksi antara individu dan lingkungan disebut sebagai perceptual field. Setiap perceptual field memiliki organisasi, yang cenderung dipersepsikan oleh manusia sebagai figure and ground. Oleh karena itu kemampuan persepsi ini merupakan fungsi bawaan manusia, bukan skill yang dipelajari. Pengorganisasian ini mempengaruhi makna yang dibentuk.
Prinsip-prinsip pengorganisasian:
  Principle of Proximity: Organisasi berdasarkan kedekatan elemen
  Principle of Similarity: Organisasi berdasarkan kesamaan elemen
  Principle of Objective Set: Organisasi berdasarkan mental set yang sudah terbentuk
sebelumnya
  Principle of Continuity: Organisasi berdasarkan kesinambungan pola
  Principle of Closure/ Principle of Good Form: Organisasi berdasarkan “bentuk yang
sempurna”
  Principle of Figure and Ground: Organisasi berdasarkan persepsi terhadap bentuk yang
Lebih menonjol dan dianggap sebagai “figure”. Dimensi penting dalam persepsi figur
dan obyek adalah hubungan antara bagian dan figure, bukan karakteristik dari bagian itu
sendiri. Meskipun aspek bagian berubah, asalkan hubungan bagian-figure tetap, persepsi
akan tetap. Contoh : perubahan nada tidak akan merubah persepsi tentang melodi.
  Principle of Isomorphism: Organisasi berdasarkan konteks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar